Pada postingan kali ini cara budidaya kentang proses pemberantasan hama kentang dan jenis-jenis kentang, setelah pada postingan sebelumnya kita membahas budidaya kentang dan cara menanam kentang
Pentingnya pemberantasan hama kentang karena pertumbuhan tanaman yang terserang hama dan penyakit akan terganggu sehingga hasil buahnya tentu tidak memuaskan. Bahkan, hama dan penyakit yang ganas bisa mematikan tanaman kentang.
Untuk itu, perlu dilakukan pemberantasan hama dan penanganan penyakit yang menyerang tanaman kentang, seoptimal mungkin. Beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman kentang, antara lain, sebagaimana diuraikan di bawah ini:
1. Ulat penggulung daun (phithorimaea sp.)
Ulat penggulung daun merusak daun-daun kentang, terutama pada musim kemarau.Hama ini bisa diberantas dengan Diazinon 0,2-0,3 % dan Orthene 75 sp. 1 %. Selain merusak daun, ulat ini juga merusak umbi kentang yang ada di gudang.
2. Oteng-Oteng (Epilachina sp)
Oteng-Oteng disebut juga hama pelentung. Hama ini merusak daun kentang. Oteng-oteng dapat diberantas dengan hostathion 0,1-0,2 persen.
3. Orong-Orong (Cryllotalpa sp.)
Orong-orong dinamai juga anjing tanah. Ia merusak umbi-umbi kentang hingga berlubang-lubang dan turun kualitasnya. Hama ini bisa dibasmi dengan tepung sevin 85 S yang dicampurkan pada pupuk kandang. Sebaliknya pencegahan hama ini dilakukan saat pemberian pupuk kandang pada tanaman.
4. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat tanah merusak batang tanaman yang masih muda (baru tumbuh). Sebaiknya ulat ini dicari disekitar batang lalu dimusnahkan. Ulat tanah keluar dari persembunyiannya antara pukul 16.00-17.00.
5. Penyakit busuk daun (Phytopthora infestans)
Penyakit ini disebabkan oleh beberapa jenis cendawan. Gejala serangan ditandai dengan membusuknya daun kentang yang tentu saja bisa mengancam pertumbuhan tanaman kentang. Penyakit ini bisa diatasi dengan antaracol 0,2 persen atau Dithane M-45 0,2 persen. Proses pemberantasan harus dilakukan secepat mungkin, jangan sampai terlambat.
6. Penyakit cacar (Alternaria solani)
Penyakit cacar juga menyerang daun-daun kentang dan harus cepat diatasi dengan Dithane M-45 0.2 persen.
7. Penyakit layu atau lendir
Penyakit ini berasal dari bakteri pseudomonas solanacearum. Bagian yang terserang adalah akar dan batang, lantas menyebabkan tanaman kentang menjadi berlendir dan membusuk. Penyakit layu sulit diatasi, tetapi ada jenis obat pembasmi bakteri yang biasa digunakan, yaitu Agrimycin dan Streptomycin.
8. Penyakit cendawan (Fusarium oxysporum)
Bagian tanaman yang terserang penyakit cendawan adalah batang dan kadang juga akarnya. Gejalanya mirip sekali dengan yang diatas, yakni sama-sama tanaman menjadi layu. Cara membedakan antara yang layu karena cendawan adalah sebagai berikut:
- Yang layu karena bakteri; jika tanaman kentang yang terserang penyakit dipotong dan dipijit lalu digantung dalam gelas berisi airbersih, maka akan keluar cairan menyerupai lender berwarna susu dan berbau busuk, kelayuan terjadi pada semua bagian tanaman (cabang).
- Yang layu karena cendawan; jika batang tanaman yang terserang penyakit dipotong dan dipijit akan keluar cairan jernih berwarna coklat dan kelayuannya hanya terjadi pada bagian tanaman (cabang) yang terserang saja. Dan, sayatanmembujur pada batang menunjukkan bagian pembuluh kayunya berwarna kecokelat-cokelatan.
Cendawan yang menyerang tanaman kentang biasanya muncul pada musim penghujan. Penyakit cendawan ini memang agak sukar diberantas secara tuntas. Agar tidak menjalar pada tanaman kentang secara keseluruhan, sebaiknya disemprot dengan fungisida Antracol M-45, dan Difolatan.
9. Penyakit buduk atau burik (Streptomyces scabies)
Tanaman kentang yang terserang penyakit ini umbinya menjadi buduk atau burik dan kadang-kadang daging umbinya menjadi gabus, sehingga tidak akan laku di pasaran. Tetapi, jenis cendawan penyebab penyakit ini tidak dapat hidup pada pH tanah di bawah 5,4 dan diatas 7,0.
10. Blorok mozaik PVX dan PVY
Virus jenis ini menyerang tanaman kentang sehingga daun-daun menjadi keriting. Untuk mencegah dan menjaga kentang dari serangan virus ini, sebaiknya kita memberantas kutu-kutu daun (Mysus persisse) yang menjadi penyebar virus (vector) dan bergulung (leafrol)
Tanaman yang terserang virus ini akan berkurang kemampuannya untuk menghasilkan umbi, terutama jika tanaman yang diserang berumur kurang dari satu bulan. Kalaupun menghasilkan ibu, biasanya umbinya kecil-kecil (kriel). Belum ditemukan obat yang ampuh untuk membasmi virus ini. Untuk menghindari penyakit ini, kita harus memilih bibit-bibit tanaman kentang yang baik dan bebas dari virus.
11. Penyakit kutil
Penyakit kutil yang disebabkan oleh nematode meloidogyne sp. Menyerang umbi-umbi kentang,sehingga muncul benjol-benjol kecil dan akibatnya kualitas kentang pun menurun sehingga harganya merosot.
Penyakit kutil ini biasanya timbul pada tanah ringan (berpasir) yang pH nya rendah. Pada tanah bekas sawah, penyakit ini tidak pernah muncul.Nematoda ini bisa diberantas dengan nematisida, semisal Nemagon dan furadan 3 G. Namun, harganya tergolong sangat mahal. Sebaiknya kita memilih varietas-varietas kentang yang mampu bertahan dan kebal dari serangan penyakit ini.
12. Penyakit busuk umbi (Erwinia carotovora L.R. Holland)
Tanaman yang terserang penyakit ini sebaiknya dicabut saja.
Jenis-jenis Kentang
Jenis-jenis kentang berdasarkan warnanya, kentang dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
- Kentang kuning
- Kentang putih
- Kentang merah
1. Kentang kuning
Kentang jenis ini mempunyai umbi dan kuliut yang berwarna kuning. Yang termasuk kentang kuning, antara lain: Eigenheimer, Patrones, Rapan, Thung, dan Granola. Kentang kuning paling banyak disenangi karena rasa umbinya enak, gurih, dan tidak banyak mengandung air.
2. Kentang putih
Kentang jenis ini mempunyai umbi dan kulit yang berwarna agak putih. Yang tergolong kentang putih ini, antara lain: Donata, Radosa, Matta, Sebago.
3. Kentang merah
Kentang jenis ini kulitnya berwarna merah dan daging umbinya berwarna kuning. Yang tergolong kentang merah, antara lain: Desiree, Arka, dan Red Pontiak.
Disamping berdasarkan warnanya, kentang juga dapat digolongkan berdasarkan asal daerah dan negaranya. Dalam kategori ini, setidaknya dikenal empat macam kentang, yaitu:
- Kentang priangan
- Kentang jawa
- Kentang tengger
- Kenyang inggris
1. Kentang priangan
Kentang jenis ini banyak dijumpai di daerah priangan dan sekitarnya. Ukurannya lumbayan besar dan mata umbinya dangkal. Daging kentang priangan berwarna putih.
Jika kita bercocok tanam kentang jenis ini biasanya hasilnya kurang memuaskan dan mudah terserang penyakit.
2. Kentang jawa
Kentang jenis ini banyak ditemui di daerah jawa, tetapi juga telah menyebar di daerah-daerah lainnya. Dagiung umbi kentang jawa berwarna kuning, rasanya enak, dan mata umbinya dalam.
Kentang jawa tahan terhadap penyakit. Kentang jawa sering disebut juga sebagai kentang gunung.
3. Kentang tengger
Kentnag tengger menyerupai jenis kentang priangan dan banyak dijumpai di daerah tengger.
4. Kentang inggris
Kentang jenis ini merupakan kentang kentang terbaik diantara sekian banyak kentang berdaging putih. Kentang inggris tergolong tahan terhadap serangan penyakit dibandingkan dengan kentang priangan, tetapi tidak sekuat day tahan kentang gunung. Kentang inggris banyk dibudidaykan di jawa timur.
Selain yang tersebut di atas, ada juga kentang hitam yang dikenal sebagai kentang jawa (Coleustuberosus, Benth). Kentang jenis ini termasuk family Labiatae yang berbunga seperti bibir. Sifatnya setengah menjalar, ruas-ruasnya berakar, dan daunnya berdaging lunak.
Umbi yang masih muda berwarna putih dan setelah tua kulitnya berwarna hitam. Bentuk umbinya bulat panjang, kecil, dan rasanya sedikit getir.
Kentang hitam ini biasanya ditanam didataran rendah.
Daerah di jawa yang banyak ditanami kentang diantanya:
Cipana, Lembang, Wonosobo, Tawangmangu, Batu, Tengger, dan beberapa daerah lainnya.
Varietas-varietas kentang yang dianjurkan untuk ditanam, antara lain: Deesire, Patrone, Donata, Cosima, Rapan, Thung, Cipanas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar