Kamis, 25 Juli 2013

Budidaya Kentang Budidaya Tanaman Kentang Dan Cara Menanam Kentang


Budidaya, kentang, cara menanam, tanaman kentang

Budidaya tanaman kentang dan cara menanam kentang sama halnya seperti budidaya tanaman sayuran yang lainnya, dimana dalam langkah-langkahnya kita perlu mengetahui karakter tanaman tersebut sebelum memulai membudidayakannya. 

Ada beberapa faktor yang harus diketahui dalam melakukan budidaya kentang atau cara menanam kentang karena faktor-faktor ini akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kentang. Faktor-faktor tersebut diantaranya: iklim, tinggi-rendahnya letak geografis, kesuburan tanah, hama dan pathogen serta tumbuhan pengganggu.
Iklim

Tanaman kentang berasal dari daerah subtropika, menghendaki iklim yang khusus, yaitu daerah yang memiliki suhu udara dingin dan lembap. Namun demikian, sinar matahari juga dibutuhkan oleh tanaman kentang.

Karena tanaman kentang sangat peka terhadap air maka untuk memulai penanaman kentang sebaiknya diawali pada akhir musim hujan. Tanaman kentang juga sangat peka terhadap kelembapan dalam tanah, kalau perubahan kelembapan dalam tanah terlalu tinggi maka pengaruhnya akan berdampak pada pertumbuhan umbi yang tidak normal (bentuknya bercabang-cabang).

Waktu tanam kentang yang baik adalah pada akhir musim hujan (sekitar bulan April atau Mei), tetapi apabila ingin menanam pada awal musim hujan (sekitar bulan Oktober atau November) diusahakan pada waktu musim turun hujan usia tanaman kentang sudah berumur dua bulan dan umbinya sudah cukup besar. Begitupun dengan angin yang kencang tidak baik untuk pertumbuhan tanaman kentang, karena batang tanaman kentang tidak kuat  sehingga mudah patah atau roboh apabila terkena angin yang kencang.

Tinggi-rendahnya Letak Geografis

Tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi, yakni lebih dari 500 meter di atas permukaan air laut. Yang paling ideal, kentang ditanam dalam ketinggian antara 1000-3000 meter di atas permukaan laut. Tinggi-rendahnya suatu tempat biasanya berhubungan dengan suhu udara dan kelembapan udara. Perbedaan kelembapan dan suhu udara sangat penting untuk pertumbuhan tanaman kentang.

Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah memegang peranan tyang sangat penting untuk tanaman kentang. Selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai penyedia air, zat-zat hara, dan udara bagi pernafasan akar tanaman.
Tanah yyang subur bisa mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Factor-faktor yang menyuburkan tanah adalah kandungan air, bahan organic, batuan induk,suhu, organism tanah, keasaman tanah, struktur dan tekstur tanah serta kelengkapan dan ketersediaan zat-zat hara.
Kentang cocok ditanam pada tanah yang gembur, banyak mengandung humus, sedikit berpasir, sedikit mengandung air. Tanaman kentang akan tumbuh ideal pada tanah yang memiliki kesamaan tanah (pH) antara 5-5,5.

  • Gembur

Kegemburan tanah sangat dikehendaki untuk membantu perkembangan akar tanaman kentang dalam membentuk umbi yang sempurna sehingga bermutu tinggi.

  • Banyak mengandung humus
Tanah yang banyak mengandung humus bisa  mempercepat pertumbuhan tanaman, karena menyimpan zat-zat makanan dalam jumlah yang cukup. Zat-zat makanan sangat diperlukan bagi tanaman kentang sehingga dapat tumbuh subur dan menghasilkan umbi yang besar dan sehat.

  • Sedikit berpasir
Tanah yang sedikit berpasir bisa menumbuhkan kentang yang berkarbohidrat tinggi dan rasanya menjadi lebih lezat.
  • Sedikit mengandung air
Tanaman kentang tidak tahan terhadap air yang banyak, terlebih-lebih air yang menggenang. Air yang berlebihan membuat tanaman kentang terserang penyakit kayu.

Biotik

Selai factor-faktor abiotik, yaitu iklim dan tanah, yang perlu diperhatikan juga adalah factor biotic. Hama, pathogen, dan gulma adalah factor biotic yang sering menggagalkan panen kentang.

Cara Menanam Kentang

Hal-hal yang perlu dikerjakan dalam bercocok tanam kentang adalah: pengolahan dan penggarapan tanah, pembibitan, penanaman, penyiraman, pendangiran dan penyiangan serta pembumbunan.
Pengolahan dan Penggarapan Tanah
Tanah yang akan dipakai untuk menanam kentang harus diolah sebaik mungkin. Dalam pengolahan tanah, yang perlu dilakukan adalah:

Mencangkul tanah
Menggemburkan tanah
Membuat bedengan
Membuat saluran air
Meratakan tanah
  • Mencangkul tanah
Tanah harus dicangkul sedalam 30-40 cm. setelah dicangkul, tanah dibiarkan beberapa hari agar mendapat sinar matahari sehingga peredaran udara lancer serta hama dan bakteri bisa terbunuh.
  • Menggemburkan tanah
setelah dicangkul, tanah harus dilembutkan dan digemburkan. Tanaman kentang hanya bisa tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur sekali. Dalam tanah yang gembur, akar kentang sebagai asal terjadinya umbi bisa berkembang secara maksimal. Tanah yang kurang gembur dapat menghambat proses terjadinya umubi. Untuk menggemburkan tanah dapat digunakan cangkul berukuran sedang atau garu.
  • Membuat bedengan
Bedengan perlu dibuat sebagai tempat penanaman kentang. Bedengan bisa memudahkan petani untuk memelihara tanaman kentang. Dengan bedengan, tanaman kentang tidak akan tergenang air jika hujan turun.
Bedengan sebaiknya dibuat membujur kea rah barat-timur. Lebarnya lebih kurang 70 cm (untuk satu jalur tanaman) atau 140 cm (untuk dua jalur tanaman). Panjangnya disesuaikan kondisi tanah. Tinggi bedengan lebih kurang 15 cm. parit bedengan lebarnya lebih kurang 25 cm.
Parit-parit bedengan selain berfungsi sebagai jalan untuk merwat tanaman, juga sebagai saluran air. Oleh karena itu, parit-parit bedengan ini dibuat sedemikian rupa agar air dapat mengalir lancer bila turun hujan.
  • Membuatsaluran air
Saluran air dibuat untuk pembuangan dan untuk mengalirkan air. Hal ini dimaksudkan agar air tidak menggenang di parit-parit bedengan.
Tanaman kentang sangat peka terhadap air, terlebih-lebih sejak penanaman sampai berumur dua bulan. Akar tanaman kentang yang tergenang air akan membusuk, kemudian tanaman kentang pun layu.
  • Mertakan tanah
Proses mertakan tanah ini perlu dilakukan agar permukaan bedengan rata atau datar dan tidak terdapat bongkahan-bongkahan tanah lagi.

Pembibitan

Bibit sangat menentukan keberhasialan penanaman. Bibit yang baik kemungkinan besar akan membuahkan kesuksesan penanaman. Sebaliknya, bibit yang kurang bagus pasti hasilnya akan mengecewakan.

Kentang ditanam melalui umbinya langsung pada lahan tanpa melalui proses  persemaian terlebih dahulu. Jauh sebelum penanaman, bibit-bibit harus dipersiapkan terlebih dahulu. Pilihlah umbi-umbi kentang yang baik, besar, dan tidak banyak matanya.
Umbi yang kecil tak boleh dipergunakan sebagai bibit, sebab matanya kurang kuat dan persediaan makanan hanya sedikit sehingga tunas yang tumbuh sudah mati. Selain itu, umbi yang kecil ada kemungkinan berasal dari umbi yang sakit. Umbi yang besar bisa dibelah menjadi dua.

Simpanlah bibit kentang di tempat yang kering dan berhawa segar. Penyimpanan di dalam bakul, lakukan di atas asap, ini berlangsung kurang lebih tiga bulan.

Penanaman

Karena tanaman kentang tidak memerlukan persemaian, maka setelah memilih bibit yang baik dan disimpan dengan cermat, maka kemudian akan muncul titik-titik tumbuh. Hal ini menjadi pertanda bahwa bibit sudah bisa ditanam. Bibit bisa langsung ditanam ditempat yang telah dipersiapkan.
Yang harus dikerjsakan terlebih dahulu dalam penanaman, yaitu membuat lubang-lubang tanaman berupa alur-alur silang. Kemudian, pada titik pertemuan sialang itulah nantinya bibit kentang ditanam.

Agar pertumbuhan tanaman dapat sempurna, maka jarak tanaman harus diatur sebagai berikut:

  • Jarak antara baris 50-65 cm
  • Jarak tanam di dalam baris 30-40 cm
  • Dalamnya tanaman masuk ke tanah 5-10 cm

Pada tanah berat, bibit ditanam lebih dangkal. Demikian pula pada musim penghujan, bibit ditanam lebih dangkal agar tidak banyak terendam air. Tetapi, sebaliknbya, pada musim kemarau bibit kentang ditanam lebih dalam agar tidak mengalami kekeringan.

Dalam proses penanaman, tiap-tiap lubang tanaman diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg. dalam satu hektar tanaman kentang diperlukan pupuk kandang 20-30 ton.

Letakkanlah bibit-bibit kentang di atas pupuk kandang dengan kedalaman 7,5-12,5 cm. Usahakan agar tunas-tunasnya menghadap ke atas. Pada sebelah kanan dan kirinya, berilah pupuk DS dan ZA sejauh kurang lebih 5 cm dari bibit, yaitu disebelah kanan diberi pupuk DS sebanyak kira-kira 16 gram dan di sebelah kiri diberi pupuk ZA sebanyak lebih kurang 16 gram juga. Kemudian, tutplah lubang-lubang tanam dengan tanah. Dalam satu hektar tanaman kentang diperlukan lebih kurang 80-900 kg DS dan ZA. 

Dengan lahan seluas satu hektar diperlukan bibit kentang sebanyak 1200-1500 kg yang berat tiap umbinya antara 30-40 gram.
Setelah lebih kurang 10-12 hari kemudian, maka bibit kentang mulai tumbuh rata di atas tanah.
Penanaman kentang juga bisa dilakukan tanpa membuat bedengan, yakni langsung di atas tanah yang tersedia. Langkah-langkah yang perlu dilakukan:
  • Mula-mula tanah digemburkan dan diratakan terlebih dahulu. Kemudian, buatlah lubang tanaman seperti di atas. Lalu, tanamlah bibit kentang pada lubang-lubang yang telah disiapkan.
  • Setelah bibit ditanam, kemudian tanah di bagian kanan dan kiri barisan tanaman ditimbunkan pada bibit yang baru ditanam sehingga membentuk gundukan tanah yang memanjang.
Lebar parit-parit anttara gundukan tanah sama seperti parit-parit bedengan, lebih kurang 25 cm, dan tinggi kira-kira 15 cm.

Penyiraman

Tanaman kentang idak menghendaki kekeringan, meskipun sangat peka terhadap air yang berlebihan, terutama air yang menggenang. Jika terlalu kering, maka suhu tanah akan menjadi panas dan kelembabannya turun. Umbi kentang memerlukan suhu dingin dengan kelembaban yang tinggi. Pada tanah yang suhu dan kelembabannya tidak stabil, tanaman kentang akan menghasilkan umbi yang bentuknya tidak menarik dan benjol-benjol.
Penyiraman kentang harus diperhatikan, terutama bila tidak turun hujan. Apalagi pada musim kemarau.

Pendangiran dan Penyiangan

Setelah tanaman kentang berumur kira-kira satu bulan, maka perlu dilakukan pendangiran. Yakni, tanah disekitar tanaman perlu digemburkan agar peredara udara menjadi lancer. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik,. Rumput-rumput yang ada di sekitar tanaman juga perlu dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman kentang.

Proses penggemburan juga disertai dengan peniggian gundukan tanah atau bedengan agar umbi tanaman selalu terkubur. Umbi kentang yang tidak tertutup tanah akan berwarna hijau dan kualitasnya rendah.

Pembumbunan

Setelah tanaman kentang berumur 3-4 minggu, maka perlu dilakukan pembumbunan, yakni proses peninggian tanah. Pembumbunan akan memberikan keuntungan bagi tanaman, antara lain:

  • Akan merangsang pembentukan akar baru sehingga umbi kentang yang dihasilkan bisa semakin banyak.
  • Membantu perkembangan umbi
  • Memperkokoh berdirinya batang
Tetapi, perlu diperhatikan bahwa pembumbunan yang dilakukan tidak boleh terlalu tinggi karena bisa mengganggu pernapasan tanaman kentang di dalam tanah.  
Dengan mengetahui langkah-langkah budidaya kentang dan cara menanam kentang yang baik, semoga dapat mengurangi resiko kegagalan dalam melakukan pembudidayaan kentang ini, selamat mencoba.
Untuk mengetahui Hama dan penyakit pada kentang akan di bahas pada postingan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar